Pecal ala Pontianak


Pecal pontianak punya berbagai perbedaan dengan beberapa bahan yang sudah kita bahas tadi, dari hasil percobaan beberapa jenis pecal yang ada dipontianak, ada beberapa warung kaki lima yang sudah saya coba, isisan yang lazim ditemui dipecal pontianak adalah Lontong, mie kuning basah, sayuran rebus (kangkung, Kacang panjang, daun singkong dan tentu saja toge) serta ada yang menambahkan tahu goreng, ditambah dengan irisan timun. Sedangkan bumbun saosya terdiri dari kacang tanah goreng, bawang putih, cabe, kencur (ada yang menggunakan ada yang tidak), air asam jawa dan gula merah serta garam dan penyedap rasa (semua bahan tadi diulek sampai lumat dengan perbandingan tertentu sesuai dengan selera penjual maupun pembeli.

Nah seperti biasa kebanyakan yang menjual pecal ini adalah bibi madura. saya sempat merasa merasa agak kaget saat saya mencoba pecal yang dijual didepan gang deket panasonic(jalan penjara)(tepatnya diseberang jalan) jam bukanya cukup mengejutkan. mulai dari siang hari sampai mendekati jam 12an bahkan lebih. yang membuat berbeda adalah kebersihannya. bibi penjual mengenakan tutup kepala rapi, celemek dan selalu mencuci tangan saat membuat campuran pecel. saat disajikan piring dan sendok dilap sampai bersih dan baru pecel disimpan dipiring dan disajikan. cukup terkejut karena ini jarang terjadi (hehehehehe). Selanjutnya dari segi rasa, bumbu yang disajikan terasa lumayan gurih dan cukup kental. menurut saya pas untuk ukuran kaki lima. sayuran yang disajikan standart plus timun dan ditambah tahu goreng plus lontong, sajiannya pas untuk satu porsi, jika anda menikmati dengan segelas air teh hangat cukup dengan membayar Rp.6500,- cukup murah dan mengenyangkan. pas dinikmati dengan kerupuk jawa (kerupuk bulat dalam kaleng)lezat dan pas dinikmati siang hari!

tempat pecal yang sering saya kunjungi berikutnya adalah pecal kaki lima didepan gang perintis jaya di jalan purnama, rasanya tergolong biasa sampurannya kurang lebih sama minus tahu goreng dan seporsi dihargai Rp.5000 rupiah dan disini masi kurang enak dari segi rasa karena setiap hari rasa yang disajikan bias berubah-ubah (mungkin ngga ada standarisasi rasa, hehehehe tergantung mood si bibi penjual), namun yang perlu diperhitungkan adalah jumlah porsinya yang hitungannya banyak. Hmmmmm lumayan buat makan siang pulang kerja. Dari segi kebersihan , disini boleh juga. Lumayan bersih, cumin saying jalanan disini cukup berdebu sehingga cukup mengganggu kalau banyak kendaraan yang lewat..

Tempat berikutnya saya sering kunjungi waktu SMS dulu adalah pecal yang ada dipurnama hijau (untuk saat ini ngga tahu apakah masih jualan atau ngga) campurannya hanya mie kuning, lontong, dan sayuran rebus 2 jenis. Yang paling special disini adalah bumbunya. Dimana rasa kencur dan bawang putihnya begitu tajan (hmmmm lumayan bikin mulut bau) dan kacangnya tersa banyak sekali. Dulu satu porsi Rp2000,-. Ngga tahu sekarang….. cumin disini kebersihannya kurang banget….. agak-agak geli gimana gitu…..!

Nah dari semua tadi yang paling nampak membedakan dari pembahasan sebelumnya adalah penambahan mie kuning disana dan itu kebetulan menempati porsi yang lumayan banyak! Hmmmmmm! Agak berbeda emang!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.