Sarapan Pagi dengan KRAKEN!
Lama juga tidak menulis dan sedikit
bercerita tentang petualangan rasa saya. Kesibukan yang mengharuskan beberapa
kali meliput membuat terlalu banyak berkutat dengan traveling tapi lupa
menceritaan kenikmatan kuliner yang pernah menempel dilidah. Selama melakukan
perjalanan dinegeri Jiran ada beberapa makanan yang cukup menggelitik saya
untuk meceritakan dan berkomentar.
Saat di Johor Bahru saya sempat
menikmati sarapan diantara gerimis dan mendung yang menggelayut, tujuannya
bukan karena saya lapar, sekedar mengisi energi supaya kuat berjalan, makan
dikedai tengah kota bikin ngeri, lebih tepatnya pengen irit!. Saya menuju kedai
kopi didekat hotel, banyak yang nongkrong minum kopi sekalian makan pagi,
biasanya kedai makan disini menyediakan aneka menu sarapan, makan siang atau
makan malam sekalipun.
Sarapan pagi disini tidak ada
bedanya dengan makan siang. Menu komplit dan lengkap, tinggal pilih mau
memadukan apa dengan apa. Bahkan dikedai makan ini juga sudah siap menu tomyam
siap masak saat dipesan. Sebenarnya saya ingin sekali sesuatu yang hangat di
cuaca seperti ini tapi saya khawatir rasa pedas dan asam akan berinteraksi
didalam perut. Alih-alih ingin makan sedap malah sakit perut. NO WAY! Saya
ingin menikmati perjalanan saya.
Sistem layan sendiri membuat kita
bebas memadukan apa saja. Ngga terlalu doyan nasi, saya memilih Bihun goreng
yang coklat kemerahan dan sedikit berminyak, selain karbohidrat ini ada juga
nasi putih biasa dan nasi lemak khas dataran melayu disini. Saya mengintip
sayuran mulai dari berbagai macam tumis sayuran, sayur sup dan santan. Saya
juga melihat gulai kepala ikan yang sangat menggoda. Tapi tidak cocok untuk
bihun goreng saya. Ada lagi ayam goreng dan ikan goreng krispi, masih ada tahu
dan tempe goreng. Cukup membuat saya penasaran. ADA TEMPE GORENG! Saya juga
melihat telur dadar yang tebal dan kuning keemasan. Menggoda sekali! Saya pilih
ini.
Mata saya masih mencari tambahan
menu lagi. WOW! Saya menemukan KRAKEN! Kraken yang sudah matang dan dimasak
dengan baluran kuah cabe, seperti Masak Bali ala Jawa Timuran. Semakin membuat
saya penasaran. Segera saya ambil 1 potong besar dan saya menambahkan teh tarik
hangat untuk menu pagi ini. Segera saya menuju kasir dan VOILA! Ternyata
pemiliknya adalah ibu yang berasal dari Surabaya yang menikahi pria Malaysia.
Terjawablah semua mengapa ada tempe goreng dan kenapa ada masakan bali. Saya
bercerita sedikit asal saya dan IHIW! Saya hanya membayar RM3 dan minumnya
gratis! Si ibu masih memiliki nasionalisme tinggi walaupun sudah belasan tahun
di Johor Bahru.
Sengaja memilih tempat duduk diluar,
menikmati cumi raksasa saya yang saya pikir alot, ternyata tidak sama sekali,
tangan cumi-cumi ini begitu lembut dan merahnya tidak pedas karena berasal dari
cabe merah. Rasa bumbu Indonesia memenuhi rongga mulut saya, baru kali ini
makan yang memang “berasa” bumbunya. Cukup asin dan gurihnya. Tidak ada aroma
dan rasa amis. Saya jatuh cinta dengan cumi raksasa ini.
Saya sampai lupa dengan bihun goreng
yang juga enak, walaupun sedikit tawar. Telur dadarnya juga enak! Tidak terlalu
matang, masih ada sensasi lembut dibagian tengah yang masih kuning keemasan.
Tidak gosong sama sekali, daun bawangnya juga membuat rasanya semakin kaya.
Tidak ada bumbu lain hanya daun bawang, sedikit rasa kaldu dan garam. Sempurna!
Sarapan ditutup dengan segelas teh tarik.
Asik! Sekali lagi Asik! Sarapan enak
dan harganya murah! Hidup Indonesia J
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry